Wah, Aliran Modal Asing Masuk Lebih dari Rp7 T! - Market Outlook 29 November 2023

29 November 2023 Ditulis oleh Yamin SayaKaya
Featured

Halo Teman Yamin, pada kesempatan kali ini team SayaKaya telah merangkum dan memilah beberapa berita yang bisa bermanfaat dalam membuat keputusan investasi kamu agar lebih optimal. Mari kita ulas berita di bawah ini:


1. BI Pertahankan Suku Bunga Acuannya


Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 November 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5.25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6.75%.


Gubernur BI Perry Warjiyo Perry mengungkapkan, keputusan ini tetap konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global dan untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor atau imported inflation, sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3.0±1% pada 2023 dan 2.5±1% pada 2024 (Inflasi saat ini: 2.56%).


2. Aliran Modal Asing Masuk Lebih dari Rp7 T!


Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik senilai Rp7,03 triliun pada 20-23 November 2023.


Kepala Dewan Komunikasi BI Erwin Haryono merinci, aliran modal asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,59 triliun, melalui pasar saham sebesar Rp300 miliar. Pada saat yang sama, aliran modal asing juga masuk melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp5,13 triliun.


Mulai dari 1 Januari sampai dengan 23 November 2023 secara kumulatif, transaksi yang terjadi adalah nonresiden beli neto sebesar Rp62,54 triliun di pasar SBN, jual neto Rp17,77 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp27,14 triliun melalui SRBI.


3. BI “Membocorkan” Lima Langkah Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan


Bank Indonesia (BI) terus memperkuat pada kebijakan moneter, makroprudensial, dan juga sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. BI juga memaparkan dengan “bocoran” melalui lima langkah yang dijalankan oleh otoritas moneter berikut:


Pertama, stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.


Kedua, penguatan strategi operasi moneter untuk efektivitas kebijakan moneter, termasuk optimalisasi dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), serta penerbitan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).


Ketiga yaitu peningkatan efektivitas insentif likuiditas KLM melalui penguatan sosialisasi, komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah, otoritas keuangan, Kementerian/Lembaga, perbankan dan para pelaku usaha.


Keempat, pendalaman kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi.


Kelima, percepatan digitalisasi sistem pembayaran untuk efisiensi transaksi dan perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD).


4. Rupiah Terus Mengalami Penguatan


Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.474 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (28/11) pagi. Mata uang Garuda menguat 20 poin atau 0.13% dari posisi sebelumnya.


Mayoritas mata uang di kawasan Asia pun terpantau bergerak di zona hijau. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0.83%, baht Thailand menguat 0.33%, dan ringgit Malaysia menguat 0.26%.


Kemudian, yen Jepang menguat 0.30% dan dolar Singapura menguat 0.08%. Di sisi lain, peso Filipina melemah 0.04% dan dolar Hong Kong minus 0.01%.


Menguatnya nilai tukar rupiah dipicu dari adanya dolar AS yang mengalami tetakanan seiring berkembangnya ekspektasi bank sentral AS (The Fed) yang berpotensi akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya.


Sebagai informasi tambahan, bila The Fed menurunkan suku bunga, aset seperti dolar AS menjadi kurang menarik di mata para investor. Hal itu dapat menyebabkan aliran modal keluar dari AS ke negara yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, salah satunya termasuk Indonesia.


5. Pergerakan Obligasi Terkoreksi


Indeks acuan obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan Senin (27/11). Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup turun sebesar 0.16% atau 0,58 poin ke level 368,70 di awal pekan ini.


Indeks obligasi komposit tersebut berbalik arah dari perdagangan dua hari sebelumnya yang ditutup menguat dengan akumulasi kenaikan sebesar 0.04% atau 0,14 poin pada 25-26 November 2023.


Meski demikian, jika dilihat pergerakan sepanjang bulan ini (month to date), pergerakan ICBI terpantau meningkat sebesar 2.20%. Secara tahun berjalan (year to date) hingga 27 November 2023, lajunya naik sebesar 6.94% dan secara tahunan (year on year) menguat sebesar 8.19%.


Berdasarkan informasi yang telah dirangkum oleh team SayaKaya, terdapat beberapa faktor positif dan kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan kinerja ekonomi di Indonesia.


Diantaranya yaitu masuknya modal asing di atas Rp7 T yang mencerminkan adanya minat investor global berinvestasi di Indonesia, nilai tukar rupiah yang terus menguat dan tingkat inflasi yang terjaga (inflasi saat ini: 2.56%).


Meskipun terjadi pelemahan terhadap pergerakan obligasi, namun secara month to date dan year on year pergerakan obligasi di Indonesia masih positif. Koreksi yang terjadi dalam jangka pendek pada obligasi ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi pertimbangan dalam berinvestasi reksa dana dengan aset alokasi obligasi pada harga yang lebih rendah.


Dari beberapa faktor di atas, sangat diperlukan sekali adanya tambahan dorongan dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam jangka panjang. Salah satu caranya yaitu dengan berinvestasi.


Saat berinvestasi, kamu dapat berkontribusi dalam kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu, kamu dapat mencapai tujuan finansialmu di masa depan.


Namun sebelum berinvestasi, ada baiknya tentukan dan miliki tujuan finansialnya terlebih dahulu serta sesuaikan dengan profil risiko investasimu.


Berikut akan ditampilkan beberapa produk reksa dana yang ada di aplikasi SayaKaya dan bisa juga jadi pertimbanganmu dalam berinvestasi. Disclaimer on ya!


PERFORMA 3 REKSA DANA TERBAIK SAYAKAYA (1 MINGGU)


Top 3 Blogpost.png


Sum­ber data: pasardana.id


Data terse­but meru­pakan infor­masi pen­dukung secara sta­tis­tik men­ge­nai per­for­ma ter­baik dari jenis rek­sa dana pasar uang, rek­sa dana pen­da­p­atan tetap, dan rek­sa dana saham dalam sem­i­ng­gu terakhir.


Dis­claimer: Beri­ta di atas meru­pakan infor­masi terkait ekono­mi dan bukan ajakan atau suruhan dalam membeli/menjual pro­duk inves­tasi ter­ten­tu. Kepu­tu­san beli/jual ter­hadap instru­men inves­tasi sepenuh­nya dipegang oleh investor itu sendiri.


Lihat Blog Lainnya

thumbnail
Gaya Hidup 28 November 2023

Tips Menjaga Kesehatan Dengan Sederhana yang Bisa Kamu Mulai Hari Ini

Halo teman Yamin! Masih pada sibuk kerja ya? Sibuk boleh, tapi jangan lupa sama kesehatan ya, karena menjaga kesehatan itu penting.

Baca Selengkapnya
thumbnail
Education 27 November 2023

Kamu Harus Tahu Perbedaan Kedua Jenis Reksa Dana Ini!

Halo teman Yamin! Ada yang masih bingung belum, kenapa sih di aplikasi SayaKaya ada reksa dana konvensional dan reksa dana syariah? Sebenarnya perbedaan antara kedua jenis itu seperti apa?

Baca Selengkapnya
thumbnail
Gaya Hidup 27 November 2023

Menilik Gaya Hidup Remaja Masa Kini: Apakah Kamu Sudah Melek Investasi?

Gaya hidup remaja masa kini seringkali dipandang sebagai masa yang penuh dengan kegiatan sosial, hiburan, dan eksplorasi identitas. Namun, seberapa banyak dari mereka yang benar-benar melek tentang investasi?

Baca Selengkapnya

Aplikasi SayaKaya:
Mudah, Cepat, dan Terkurasi!

Semua orang kini bisa berinvestasi Reksa Dana dengan mudah hanya lewat satu aplikasi saja. Download sekarang!

HFM - Unverified - Shadow HFM - Verified - Shadow HFM - Unverified HFM - Verified stars
Sayakaya Logo Copyright ©2024 Landing Page
Download Aplikasi
PT SAYAKAYA LAHIR BATIN
location Sahid Sudirman Centre lt 12
Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 13-15, Jakarta 10220
phone +62212527989
email hi@sayakaya.id
SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan produk reksa dana dan manajer investasi pilihan yang telah terkurasi. Dikelola dan dikembangkan oleh PT Sayakaya Lahir Batin yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor registrasi KEP-17/PM.21/2021.

Investasi reksa dana mengandung risiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Calon pemodal/pemodal wajib mempelajari prospektus sebelum berinvestasi reksa dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli reksa dana, calon pemodal/pemodal diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon pemodal/pemodal.